Sejarah Penaruban

Sejarah

  1. GAMBARAN UMUM DESA PENARUBAN

Desa Penaruban adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Weleri yang berada di bagian barat Kabupaten Kendal Jarak tempuh wilayah Desa Penaruban dari Ibukota Kabupaten Kendal adalah 20 km. Desa ini memiliki luas wilayah 107,043 Ha, dengan potensi lahan yang produktif diantaranya, persawahan.

 

Jarak Kecamatan 1 Km

Lama tempuh Kecamatan 5 Menit

Jarak Kabupaten 20 Km

Lama tempuh Kabupaten 30 menit

 

Adapun batas-batas desa sebagai berikut :

 

Sebelah Utara      : Desa Pucuksari

Sebelah Timur     : Desa Karangdowo

Sebelah Selatan   : Desa Sambongsari

Sebelah Barat      : Desa Payung

 

Pusat Pemerintahan Desa Penaruban terletak di Dusun Karang Tengah dan untuk menuju Kantor Desa dapat dijangkau dengan kendaraan umum atau jalan kaki karena berada di jalan poros desa (Jalan Kabupaten) yang telah diaspal. berhubungan langsung dengan pusat kecamatan Weleri.

 

Secara administratif desa Penaruban terbagi atas 3 dusun yaitu :

Dusun Pagersari membawahi ( 3 ) RW dan ( 11 ) RT;

Dusun Karang Tengah membawahi ( 2 ) RW dan ( 9 ) RT;

Dusun Tegalrejo membawahi ( 2 ) RW dan ( 6 ) RT;

 

  1. SEJARAH DESA PENARUBAN

 

Tertulis / terdengar cerita, bahwa terdapat satu daerah pedesaan yang subur, tumbuhan yang menghijau, di atas tanah yang datar ditumbuhi pohon dan semak yang masih lebat, hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan damai meskipun penduduk penduduk dalam kehidupan primitif, Desa “Penaruban” orang menyebutnya. 0,500 Km ke arah barat dari ibu kota kecamatan Weleri. Konon desa Penaruban merupakan persinggahan orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan jauh, dan untuk melepas lelah mereka beristirahat di suatu tempat (yang sekarang menjadi Taman Kota Weleri (TKW)), mereka menyebut dengan sebutan Tarub (tempat berteduh)  atau disebut dengan Taruban, yang kemudian berubah menjadi Penaruban.

Di sekitar tempat berteduh (Taruban), lama-kelamaan menjadi ramai, dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di daerah itu. Kemudian datang seorang yang bernama Raden Ramidin Djoyokerto cucu dari Tumenggung Alap-alap, salah satu pasukan Pangeran Diponegoro dari Kartosuro yang melarikan diri dari kejaran tentara Belanda. Beliau singgah di daerah Taruban tersebut. Beliaulah yang pertama mendiami daerah (desa) mendirikan dan memberi nama dengan sebutan desa “Penaruban“.

Setelah cukup lama beliau menetap di desa Penaruban, kemudian diangkatlah menantu beliau yang bernama TJOPATI sebagai lurah pertama desa Penaruban. Masyarakat desa Penaruban hidup dengan aman dan sejahtera dengan kepemimpinan Mbah Tjopati, beliau sangat menyayangi warganya dan sangat pandai dalam pengolahan pertanian.